Laporan Kunjungan Dan Perkembangan Seni Rupa Indonesia




Nama Kelompok  :
1.    Rifza Fatullah R (31)
2.    Risky Baihaqi (32)
3.    Nur Firman (29)
4.    Satriya Adiluhung J (34)
5.    Adi Putra M (02)
6.    Nawastara Catur (28)

KATA PENGANTAR


Segala puji kepada Tuhan Yang Mahakuasa atas selesainya penyusunan makalah ini.Semoga kehadiran makalah ini bermanfaat bagi peningkatan kualitas pendidikan dan semua pihak yang terlibat dalam kegiatan belajar mengajar.
Berdasarkan kompetensi inti dan kompetensi dasar materi disusun dengan memperhatikan kejelasan dan kesantunan berbahasa sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. Materi yang disampaikan mudah dipahami.
Kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah menggunakan makalah. Semoga makalah ini dapat berperan meningkatkan kualitas pedidikan dan generasi penerus yang dapat menjadikan Indonesia yang adil dan makmur.



























FASE – FASE PERKEMBANGAN SEJARAH SENIRUPA INDONESIA


Secara garis besar fase perkembangan sejarah senirupa Indonesia dapat dikategorikan kedalam 7 fase, yaitu :  

1. Masa Perintisan  yaitu sekitar tahun 1817 sampai tahun 1880

Pada masa perintisan ini tokoh yang paling dikenal adalah  Raden Saleh, dengan nama lengkap Raden Saleh Syarif Bustaman Lahir di Terbaya, pada tahun 1814 -1880,  putra keluarga bangsawan pribumi yang mampu melukis gaya atau cara barat, baik dari segi alat, media maupun teknik,  dengan penggambaran yang natural dan

Raden Saleh banyak mendapat bimbingan dari pelukis Belgia Antonio Payen, pelukis Belanda A. Schelfhouf dan C. Kruseman di Den Haag. Dia sering berkeliling dunia dan pernah tinggal di Negara-Negara Eropa.
Ciri-ciri karya lukisan pada masa ini dengan Raden Saleh sebagai pelopornya adalah :
  • Bergaya natural dan romantisme
  • Kuat dalam melukis potret dan binatang
  • Pengaruh romantisme Eropa terutama dari Delacroix.
  • Pengamatan yang sangat baik pada alam maupun binatang   
Beberapa judul Karya Raden Saleh:
  • Hutan terbakar
  • Perkelahian antara hidup dan mati
  • Pangeran Diponegoro
  • Berburu Banteng di Jawa
  • Potret para Bangsawan
Contoh karya-karya masa perintisan

Deanles Karya Raden Saleh

Berburu Rusa - karya Raden  Saleh 

Badai/TheStorm 1851 - Raden Saleh

2. Masa Indonesia Jelita

Selanjutnya muncul pelukis-pelukis muda yang memiliki konsep berbeda dengan masa perintisan, yaitu melukis keindahan dan keelokan alam Indonesia.Keadaan ini ditandai pula dengan datangnya para pelukis luar/barat atau sebagian ada yang menetap dan melukis keindahan alam 
Masa ini dinamakan Indonesia Jelita karena pada masa ini Karya-karya yang dihasilkan para Seniman Lukis lebih banyak menggambarkan tentang keindahan alam, serta lebih banyak menonjolkan nada erotis dalam melukiskan manusia. 
Tokoh Pelukis pada Masa Indonesia Jelita ini adalah :
  • Abdullah Suriosubroto (1878-1941) 
  • Mas Pirngadi (1875-1936) 
  • Wakidi  
  • Basuki Abdullah 
  • Henk Ngantung, Lee Man Fong (dll) 
  • Rudolf Bonnet (Bld), Walter Spies (Bel), Romuldo Locatelli, Lee Mayer (Jerman) dan W.G. Hofker.
Ciri-ciri lukisan yang dihasilkan yaitu:
  • Pengambilan obyek alam yang indah
  • Tidak mencerminkan nilai-nilai jiwa merdeka
  • Kemahiran teknik melukis tidak dibarengi dengan penonjolan nilai spirituil
  • Menonjolkan nada erotis dalam melukiskan manusia

Contoh karya pada masa ini adalah :

http://3.bp.blogspot.com/-nrMxcZpmll0/TzvOinB7rWI/AAAAAAAADgs/CQ6Z8HcVp6Y/s400/The+Day%25E2%2580%2599s+end+Mount+-+Abdullah+SR.jpg
 The Day’s end Mount
Lukisan cat minyak, karya Abdullah SR

http://3.bp.blogspot.com/-FqOs-mdJtFs/TzvOfmC7GfI/AAAAAAAADgM/07si45xHvRY/s400/Mountain+Landscape%252C+karya+Wakidi.jpg
 Mountain Landscape karya Wakidi
Cat minyak diatas kanvas, 139.5 x 197 cm

http://4.bp.blogspot.com/-Gus8vMBwLAk/TzvOdCPjECI/AAAAAAAADf4/KYhLkvlVr1U/s400/Gunung+Merapi-Basouki+Abdullah.jpg
Gunung Merapi, karya Basoeki Abdullah

http://1.bp.blogspot.com/-KF_Ollj2W2s/TzvOaONMldI/AAAAAAAADfc/KNH6NSsR3sE/s400/Balinese+legend%252CW.+Spies.jpg
 Balinese legend,W. Spies

http://1.bp.blogspot.com/-W4b7PEl1oLc/TzvOjTbWWFI/AAAAAAAADg0/2L-wvXttn1Q/s400/indonesiaVillage+life+in+Sanur%252C+Willem+Gerard+Hofker.jpg
 Village life in Sanur
Willem Gerard Hofker (1902-1981), oil on canvas

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh78EC_kkAEL4DSdCKTZv-hNjl8DCMHtPoDMF1g52PJP1VAw5zAbZOPdrO-mDRL7DgFQt_VudTN1eCO2AoJmpPCE8Oauq0jNNgnfLw9pHTnhrXNRpmQLAUzPcW4dDU5mTqhJNjnIVcoDiKK/s400/Full+moon+ceremony+-+Arie+SmithPensive.jpg
Full moon ceremony(1994)
oil on canvas by Arie Smith

3.  MASA CITA NASIONAL

Masa Cita Nasional yaitu Bangkitnya kesadaran nasional yang dipelopori oleh Boedi Oetomo pada Tahun 1908. Seniman S. Sudjojono, Surono, Abd. Salam, Agus Djajasumita mendirikan PERSAGI (Persatuan Ahli Gambar Indonesia). Perkumpulan pertama di Jakarta, berupaya mengimbangi lembaga kesenian asing Kunstring yang mampu menghimpun lukisan-lukisan bercorak modern. PERSAGI berupaya mencari dan menggali nilai-nilai yang mencerminkan kepribadian Indonesia yang sebenarnya
Hasil karya mereka mencerminkan :
  • Mementingkan nilai-nilai psikologis;
  • Tema perjuangan rakyat ;
  • Tidak terikat kepada obyek alam yang nyata;
  • Memiliki kepribadian Indonesia ;
  • Didasari oleh semangat dan keberanian;
Karya-karya seni lukis masa PERSAGI antara lain :
  • Agus Djajasumita : Barata Yudha, Arjuna Wiwaha, Nirwana, Dalam Taman Nirwana
  • S. Sudjojono: Djongkatan, Didepan Kelambu Terbuka, Mainan, Cap Go meh.
  • Otto Djaya: Penggodaan, Wanita Impian
http://1.bp.blogspot.com/-7vvLKGw8vAM/TzvOcmHLIKI/AAAAAAAADfw/7RjKHZZhcOM/s400/Di+Depan+Kelambu+Terbuka%252CSudjojono-Laki-laki+Bali+dan+Ayam+Jago%252CAgus+Djaja+Sjpg.jpg
- Di Depan Kelambu Terbuka,1939, Sudjojono, 86 x 66 cm
- Laki-laki Bali dan Ayam Jago, 1958, Agus Djaja S., 
cat minyak di atas kanvas, 100 x 140 cm

http://1.bp.blogspot.com/-Tsp2oSYwetI/TzvOkNRxK7I/AAAAAAAADg8/tIjDrIEq8v0/s400/kawan-kawan+Revolusi+S.+Sudjojono.jpg
 Kawan - kawan Revolusi
1947  karya S. Sudjojono, cat minyak di atas kanvas, 95 x 149 cm

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgc9M7oXJronauQsKIOj_bikS2AY4JA_xC3Zoir5KoFCZuaY-lnaIiEMHP-1En9WaTyj2F4pbq_-kRXVtHCMpXIkxOB5t9voD75qd_fV97l4Kd9WT0UCDDQT1BjLO5W-KjO2G-jsL4x1lC_/s400/Penjual+Jamu%252C+karya+Otto+Djaya+Suminta.jpg
 Penjual Jamu, karya Otto Djaya Suminta


4.   Masa Pendudukan Jepang

 Masa Pendudukan Jepang
  • Cita PERSAGI masih melekat pada para pelukis, serta menyadari pentingnya seni lukis untuk kepentingan revolusi. 
  • Pemerintah Jepang mendirikan KEIMIN BUNKA SHIDOSO,Lembaga Kesenian Indonesia –Jepang ini pada dasarnya lebih mengarah pada kegiatan propaganda Jepang.
  • Tahun 1943 berdiri PUTERA (Pusat Tenaga Rakyat) oleh Bung Karno, Bung Hatta, Ki Hajar Dewantara dan KH Mansur. Tujuannya memperhatikan dan memperkuat perkembangan seni dan budaya. Khusus dalam seni lukis dikelola oleh S. Sudjojono dan Afandi, selanjutnya bergabung pelukis Hendara, Sudarso, Barli, Wahdi dan sebagainya Hasil karya mereka mencerminkan kelanjutan dari masa cita Nasional
Tokoh utama pada masa ini antara lain:
  • S. Sudjojono
  • Basuki Abdullah, Emiria Surnasa
  • Agus Djajasumita, Barli
  • Affandi, Hendra dan lain-lain 
http://4.bp.blogspot.com/-6DgmxTJ9je0/TzvOf3bN4oI/AAAAAAAADgQ/hpmBzLxkjDQ/s400/Mengungsi+-+S.Sudjoyono.jpg
 Mengungsi, 1947, karya S. Sudjojono, 
cat minyak diatas kanvas, 95 x 149 cm

http://3.bp.blogspot.com/-fy82UegeSVA/TzvOfII--FI/AAAAAAAADgI/fLqwX42yRxw/s400/Keluarga+Pemusik+-+Hendra+Gunawan.jpg
 Keluarga Pemusik , 1971, karya Hendra Gunawan
cat minyak diatas kanvas, 150 x 90 cm

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg4iawWqhUugMnkixUiLziV-sdQbsoFo0o8jRYH-2WQUC1p3CBkzcppj3TBCzyUaRr1VFm81rKKnF4mMAIvfdJlowQlZ4B4vh3fibYDvkdM1_uufOBwGIESY4-sCo0NgbH9wn6AG4CcLu5c/s400/Affandi.jpg
 Pengemis karya Affandi, 
Cat minyak di atas kanvas, 99 x 129 cm


5. Masa Setelah Kemerdekaan

Setelah Jepang keluar dari bumi Indonesia, dunia seni lukis mendapatkan angin segar. Masa kemerdekaan benar-benar mendapatkan kebebasan yang sesungguhnya. Hal ini ditandai dengan munculnya berbagai kelompok atau perkumpulan seniman, yaitu antara lain :
Pada tahun 1946 berdiri SIM (Seniman Indonesia Muda) yang sebelumnya bernama “Seniman masyarakat”. Dipimpin oleh S. Sudjojono, anggotanya : Affandi, Sudarso, Gunawan, Abdus Salam, Trubus dan sebagainya.
Pada tahun 1947 berdiri perkumpulan pelukis rakyatyang dipimpin oleh Affandi dan Hendra yang keluar dari perkumpulan SIM. Anggota dari pelukis rakyat antara lain : Hendra, Sasongko, Kusnadi dan sebagainya.
Pada tahun 1948 berdiri perkumpulan yang memberikan kursus menggambar, yaitu Prabangkara. Selanjutnya para tokoh SIM, Pelukis rakyat dkk. merumuskan pendirian lembaga pendidikan Akademi Seni Rupa.Tokoh perintisan lembaga tersebut antara lain S. Sudjojono, Hendra Gunawan, Djayengasmoro, Kusnadi, Sindusisworo dan lain-lain.
Pada tahun 1950 di Bandung berdiri Balai Perguruan Tinggi Guru Gambaryang dipelopori oleh Prof. Syafei Sumarja dibantu oleh Muhtar Apin, Ahmad Sadali, Sudjoko, Edi Kanta Subraka dan lain-lain.
Pada tahun 1959 Balai Perguruan Tinggi Guru Gambar berubah menjadi jurusan Seni Rupa pada Institut Teknologi Bandung.
Beberapa Contoh Karya Pada Masa setelah kemerdekaan



Fase Perkembangan Sejarah Senirupa Indonesia
Balinese Beauty,Basoeki Abdullah

Fase Perkembangan Sejarah Senirupa Indonesia
Ikan Karya Hendra Gunawan

Fase Perkembangan Sejarah Senirupa Indonesia
Self Portrait on Kusamba Beach,1983, Karya Lukisan Affandi

Fase Perkembangan Sejarah Senirupa Indonesia
Tiga Wanita Karya Barli Sasmitawinata

6. Masa Pendidikan Formal

Pada masa ini ditandai dengan lebih mantap berdirinya pendidikan formal
Berdirinya ASRI( Akademi Seni Rupa Indonesia ) Tanggal 18 Januari 1948 di Yogyakarta dengan direktur R.J. Katams.
Perguruan Tinggi Guru Gambar(sekarang jurusan seni rupa ITB) yang dipelopori oleh Prof. Syafei Sumarja di Bandung.
Guru gambar pada tingkat sekolah-sekolah menengah menuntut terbentuknya jurusan seni rupa pada perguruan tinggi Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikanyang terbesar di Indonesia.
Dari Masa Pendidikan Formal lahir pelukis-pelukis akademisseperti:Widayat, Bagong Kusudiharjo, Edhi Sunarso, Saptoto, G. Sidharta, Abas Alibasyah, Hardi, Sunarto, Siti Rulyati, Mulyadi, Irsam, Arief Sudarsono, Agus Dermawan, Aming Prayitno, dan lainnya (Yogyakarta). Popo Iskandar, Achmad Sadali, But Muchtar, Srihadi, A.D. Pirous, Hariadi, Kabul Suadi, Sunaryo, Jim Supangat, Pandu Sadewa, T. Sutanto. (Bandung).
Beberapa contoh karya Masa pendidikan Formal :

Fase Perkembangan Sejarah Senirupa Indonesia
Beratapkan Langit dan Bumi Ampran Karya AD Pirous

Fase Perkembangan Sejarah Senirupa Indonesia
Berita Duka Karya G. Sidharta

Fase Perkembangan Sejarah Senirupa Indonesia
Garuda Karya Kanva Abas

Fase Perkembangan Sejarah Senirupa Indonesia
Hutan Karya Widayat

7. Masa Seni Rupa Baru Indonesia

Pada sekitar tahun 1974, perkembangan seni rupa Indonesia disemarakkan oleh munculnya seniman-seniman muda yang berlatar belakang berbeda, yaitu seniman yang mendapatkan pendidikan formal dan otodidak sama-sama mencetuskan aliran yang tidak dapat dikelompokkan pada aliran/corak yang sudah ada dan merupakan corak baru dalam kancah seni rupa Indonesia.
Kesenian yang diciptakan berlandaskan pada konsep :
Tidak membeda-bedakan disiplin seni
Mengutamakan ekspresi
Menghilangkan sikap mengkhususkan cipta seni tertentu
Mengedepankan kreatifitas dan serta ide baru
Besifat eksprimental
Pelopor Masa Indonesia Baru :
Jim Supangkat,
Nyoman Nuarta,
S. Primka,
Redha Sorana dan sebagainya.
 Contoh karya pada masa Indonesia Baru :
Fase Perkembangan Sejarah Senirupa Indonesia
Inul Main Ta'Patung karya Nyoman Nuarta


Pada pukul 10.00 tanggal 16, Februri 2014, kami sampai di musem Mpu Tantular. Kami lalu menuju receptionis untuk membeli tiket masuk. Setelah mendapat tiket masuk kami lalu berkeliling museum Mpu Tantular .
Pada saat berkeliling museum kami bertemu dengan bapak Sadari selaku ahli dalam bidang seni rupa di museum mpu tantular.
Di museum Mpu Tantular terdapat banyak peninggalan peninggalan bersejarah,mulai dari arca – arca, prasasti, topeng topeng,lukisan, batik,dan masih banyak lagi.

 




Menurut bapak Sadari selaku ahli bidang seni rupa di museum mpu tantular. Museum mpu tantular mempunyai koleksi seni rupa yaitu mulai dari prasasti-prasasti, arca-arca, dan lukisan. Arca-arca sendiri terletak di lantai dasar dekat gedung Von Faber dan disekitar pintu masuk.

Arca DURGA MAHESASURAMARDHINI
Arca tersebut adalah salah satu koleksi dari museum Mpu Tantular. Arca DURGA MAHESASURAMARDHINI bersala dari candi jawi, pasuruan. Arca tersebut memiliki delapan tangan yaang menggambarkan kekuatan dan kesaktian Durga sehingga bisa mengalahkan Asura.



Lukisan Gencatan Senjata
Menurut Bapak sadari lukisan ini menggambarkan adegan genjatan senjata 30 oktober 1945 di depan gedung HVA Surabaya. Lukisan tersebut merupakan karya dari M. Sochieb, Tahun 1980







Lukisan Insiden Bendera
Bapak sadari menjelaskan lukisan Insiden Bendera ini merupakan adegan penyobekan bendera Indonesia (merah putih biru), menjadi merah dan putih pada tanggal 19 september 1945 lukisan ini menggambarkan kejadian di Hotel Yamato Tunjungan. Lukisan ini merupakan karya dari M.Sochieb 1980.



Kata Penutup



Demikian yang kami susun makalah ini. Kami mengucapkan banyak terima kasih yang telah mendukung dalam proses pembuatan makalah ini terutama para pembaca. Semoga makalah ini dapat berguna bagi anda para pembaca.

Namun dalam penyusunan makalah ini masih memiliki kekurangan, oleh sebab itu kami memberi pintu yang terbuka bagi para pembaca untuk memberikan masukan, saran, kritik. Tentu saran dan kritik dari kalian dapat menyempurnakan susunan makalah ini.